Strategi RIM untuk Menguasai Pangsa Pasar Smartphone

Produsen-produsen smartphone ramai meluncurkan handphone terbaru mereka ke pasaran, seperti Apple dengan iPhone 4-nya dan smartphone-smartphone berbasis Android, yang mengunggulkan aplikasi dan perangkat yang keren untuk menarik perhatian pasar. Perebutan pangsa pasar smartphone pun tidak dapat dihindari lagi.

Research In Motion (RIM) selaku produsen smartphone BlackBerry juga turut dalam persaingan perebutan pangsa pasar ini. RIM bermaksud bertahan di puncak dengan menerapkan strategi efektivitas biaya, yakni dengan meluncurkan produk yang lebih terjangkau bagi semua kalangan, baik kalangan menengah ke atas, maupun menengah ke bawah. Selain produk yang lebih murah, efisiensi layanan jaringan wireless BlackBerry menjadikan konsumen tetap melirik BlackBerry sebagai perangkat standar untuk berkomunikasi di dunia maya.

Research In Motion saat ini telah berhasil memposisikan dirinya menjadi produsen smartphone terbesar di Indonesia dan untuk kali pertama masuk menjadi empat besar produsen telepon genggam terbesar di dunia setelah menggeser Sony Ericsson dan Motorola. Pada kuartal pertama tahun 2010 ini, RIM telah berhasil memasarkan 10,7 juta BlackBerry, atau meningkat 3,4 juta BlackBerry bila dibandingkan dengan kuartal pertama di tahun sebelumnya.

Peningkatan penjualan BlackBerry ini terjadi karena kejelian RIM membidik pasar. Melalui BlackBerry Bold 9700, RIM membidik pasar kalangan menengah – atas dengan harga BlackBerry Bold sekitar 4,3 juta rupiah pada bulan Agustus ini. Sedangkan untuk kalangan menengah – bawah, RIM menawarkan spesifikasi BlackBerry yang lebih sederhana melalui BlackBerry 8520 dengan harga yang lebih murah dibanding harga BlackBerry Bold yaitu berkisar antara 2,4 – 2,7 juta rupiah saja.

Selain harga BlackBerry yang lebih murah, operator-operator selular di Indonesia juga ramai bersaing dalam memberikan layanan BlackBerry. Persaingan operator-operator selular dalam memperebutkan pangsa pasar BlackBerry menjadikan tarif layanan BlackBerry semakin kompetitif.

Strategi-strategi ini ternyata sukses menaikkan penjualan BlackBerry di Indonesia. Walaupun para kompetitor menawarkan keunggulan aplikasi, layar sentuh pada handphone terbaru, atau smartphone 3G phone, namun faktor harga BlackBerry dan tarif layanan BlackBerry yang lebih murah tetap menjadi faktor utama bagi mayoritas konsumen di Indonesia dalam memilih smartphone.

Namun demikian, BlackBerry sebagai gadget yang identik dengan mobile push email, RIM tetap harus mengembangkan perangkatnya bila ingin tetap menguasai pasar smartphone. Tuntutan konsumen agar BlackBerry bisa memiliki memori yang lebih besar serta prosesor yang lebih cepat, dan aplikasi yang lebih baik telah sering dilontarkan. Bila tuntutan konsumen ini bisa diwujudkan oleh RIM dengan tetap menjaga harga BlackBerry yang terjangkau, bukan tidak mungkin RIM akan menguasai pangsa pasar smartphone dunia.