Sejak teknologi telepon genggam masuk ke Indonesia, Nokia selalu menguasai pasar handphone terbaru di Indonesia, sehingga tidak heran bila Nokia pernah dijuluki sebagai handphone sejuta umat di Indonesia. Namun beberapa tahun belakangan ini, Nokia mulai mendapat saingan berat dalam berebut pasar selular di Indonesia. Itulah BlackBerry, produk smartphone asal Kanada ini mulai menarik perhatian masyarakat Indonesia dengan teknologi push email dan keypad QWERTY-nya. Walaupun BlackBerry sedikit tertinggal di teknologi 3G Phone dibanding Nokia, namun hal ini tidak mengurangi minat masyarakat Indonesia untuk memiliki dan menggunakan BlackBerry.
Kedua raksasa produsen smartphone tersebut mulai melirik pangsa pasar kalangan menengah bawah untuk melebarkan sayap penjualan smartphone-nya. Berdasarkan laporan dari International Data Corporation (IDC), penjualan smart phone di Indonesia naik hingga hampir 300 persen. Sebaliknya handphone berteknologi lama malah turun hingga 50 persen.
Melalui kesuksesan penjualan BlackBerry Bold 9000, RIM mulai menguasai pasar smartphone di Indonesia. Walaupun Harga BlackBerry Bold ini cukup mahal, karena handset ini memang merupakan produk high-end, tetapi peminatnya tetap saja banyak, apalagi di kalangan profesional muda. Namun hal tersebut belum memuaskan bagi RIM, selanjutnya RIM mulai membidik pasar kelas menengah bawah lewat BlackBerry 8520 yang dibanderol dengan harga jual yang kurang dari 3 juta rupiah.
Untuk membendung dominasi BlackBerry, Nokia pun mulai berkolaborasi dengan raksasa software Microsoft dalam rangka pengembangan software untuk Nokia. Selain itu, langkah Nokia memperkenalkan tiga smartphone murah sekaligus, yaitu Nokia C3, Nokia C6 dan Nokia E5, diharapkan dapat meredam kepopuleran BlackBerry. Apalagi harga Nokia C3 yang tidak lebih dari Rp. 1.1 juta, tidak bisa diikuti oleh RIM untuk menjual smartphone-nya di bawah harga 1 juta. Nokia C3 akan menjadi salah satu smartphone Nokia yang paling diandalkan di tahun 2010 karena smartphone ini memiliki keyboard lengkap, email dan jejaring sosial, sebuah domain di mana INQ, LG dan Samsung telah cukup sukses.
Dikarenakan adanya faktor persaingan semakin ketat antara BlackBerry dan Nokia, membuat harga BlackBerry pun tidak setinggi dulu lagi, tetapi masih mempunyai fitur-fitur yang lengkap. Sanggupkah Nokia kembali menguasai pangsa pasar penjualan smartphone di Indonesia dengan handphone-handphone terbarunya?